Sabtu, 10 November 2012

Tugas 3 - Bahasa Indonesia 1 - Menentukan Judul dan Tema Karangan Yang Baik


Untuk mendapatkan Judul / Tema yang baikdalam suatu karangan harus memperhatikan beberapa hal :

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk membuat Judul karangan yang baik :
      1.       Sesuai topic
      2.       Sesuai isi karangan
      3.       Tidak terlalu panjang (hanya 9 kata, tidak termasuk kata tugas seperti : di,ke,dari,dan)
      4.       Berbentuk frasa bukan kalimat (tidak memiliki Subjek & Predikat)
      5.       Jelas & terdiri dari ragam denotasi
(Contoh :Upaya Meningkatkan Pendap atan Daerah Melalui SektorPertanian)
Yang diketikdengan warna merah adalah variabel terikat (menuju keinti permasalahan).
Yang diketikdengan warna hijau adalah variabe bebas.

 Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk membuat Tema Karangan yang baik :

       1.       Menarik (Trending Topik)
       2.       Dikuasai (Penguasaan evidensi, wujudnya data & informasi)
       3.       Terbatas
       4.       Didukung (Data / Evidensi )

Tulisan 2 - Bahasa Indonesia 1 - Menengok Bahasa Alay


Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay diartikan “anak kampung”, karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan.
Bahasa alay sekarang ini semakin menjamur di Indonesia. Akan tetapi walaupun banyak yang menganggap bahasa ini aneh dan kampungan tetapi bahasa alay ini justru malah menjadi trend bahasa anak muda jaman sekarang. Banyak dari mereka yang bangga dan nampaknya senang melestarikan bahasa tersebut. Bahkan diiklan dan di acara televisi banyak yang menampilkan bahasa seperti itu yang mana dapat membauat budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat tersingkirkan.
Sejarah
Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS yang berfungsi untuk menghemat biaya. Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial.  Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.
Dampak Positif
Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi, tepat, media dan komunikan yang tepat juga. Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.
Dampak Negatif
Penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi. Maka sebaiknya bahasa-bahasa Alay digunakan pada tempat, situasi dan forum yang tepat.
Bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.

Sumber :Disini


Tugas 2 - Bahasa Indonesia 1 - Berbicara Sesuai Konteks


Berbicara dengan bahasa yang benar dan dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa. Seperti sudah saya jelaskan tadi, penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku.
Masalah yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain adalah disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa kita sadari sering digunakan dalam komunikasi resmi . Ketika SBY berpidato di hadapan ribuan anak pada perayaan Hari Anak 29 Agustus lalu. Dengan sasaran pidato anak-anak, SBY menggunakan bahasa “tingkat tinggi” yang sulit untuk dipahami oleh anak-anak. SBY juga menggunakan istilah-istilah Bahasa Inggris, dimana tidak semua anak mengerti bahasa Inggris. Apalagi, istilah Inggris yang diucapkan SBY, adalah istilah yang menyangkut konteks pembangunan, bukan istilah bahasa Inggris sehari-hari yang dekat dengan dunia anak.

Berikut beberapa contoh bahasa Inggris yang diucapkan SBY dalam pidatonya pada ribuan anak:
·         Mindset
·         Culture shock
·         Future shock
·         all the flowers of all the tomorrows are in the seeds today

Yah, jelas saja kalau anak-anak bosan, mengantuk, dan bahkan ada yang tertidur. Karena, bahasa yang digunakan itu terasa “jauh” dari dunia anak-anak.
Jadi, jelaslah bahwa berkomunikasi dalam bahasa yang sesuai dengan lawan bicara, adalah syarat penting demi tercapainya tujuan komunikasi. Semua tergantung diri untuk memahami “apa dan siapa” lawan bicara dan mencoba berbicara dalam ranah mereka.
Sumber : Disini dan Disini